Sungguh ironis dan sangat mengerikan nasib Bangsa Papua Barat, mengapa
keadilan di tanah Papua kian mahal untuk dinikmati, apakah manusia Papua
di tanah Papua itu ditempatkan oleh Tuhan untuk dimusnakan dari
tanahnya sendiri ? atas nama pembangunan atas nama penegakan hukum
orang Papua terus menerus dibantai dari tahun ke tahun, berawal dari
tahun 1963 sampai detik ini harapan hidup masa depan akan cucu bangsa
Papua terancam Punah.
Air Mata dan darah terus mengalir
seantero tanah Papua Barat, selama 51 Tahun Papua diitegerasikan ke
dalam NKRI kekerasan belum berakhir Resim Orde Lama Resim Orde Baru,
masuk lagi reformasi namun kekerasan dengan kekuatan militer belum juga
memberikan sebuah keadilan bagi Rakyat Papua Barat.
Keadilan
kedamaian di tanah Papua terlalu mahal untuk dinikmati oleh rakyat Papua
Barat seperti manusia lain di muka bumi ini. Negara tidak menjami
keselamatan rakyatnya, Rakyat Papua barat terus menyerit kesakitan darah
dan air mata terus mengalir.
Pemerintah Indonesia di Papua seperti Buah Kendondong
Atas nama penegakan Hukum rakyat Papua Barat terus di korbankan atas
nama pembangunan rakyat rakyat Papua terus menjadi minioritas di
tanahnya sendiri. Pembangunan menjadi topeng untuk merampas hak Tanah
rakyat Papua Barat. Resim demi Resim terus sili berganti belum
memberikan dampak yang postif bagi rakyat Papua Barat, Pemerintah
terlihat Seperti Buah Kendondong terlihat bagus dari kulitnya namun
didalamya penuh dengan duri dan urat, begitulah pemerintah indonesia di
Papua seperti buah kendongdong, pemerintah dan TNI/POLRI terlihat baik
dan di media masa selalu mempublikkasikan tentang pembangunan dan
kesejahtraan namun dalam perakteknya pembangunan, kesejatraan, dan
penegakan hukum hanya topeng melegalkan pemerintah Indonesia melakukan
penindasan dan pembantaian serta perampasan tanah adat terus berjalan.
Praktek genosida manusia Papua
Peraktek pemusnahan Manusia Papua dilakukan oleh pemerintah dengan
berbagai peraktek secara sistematis dan terustruktur, melegalkan
pengiriman minuman keras dari luar Papua dengan lebel khusus,penualan
Minuman keras secara bebas di berbagai kota di Papua dengan alasan bahwa
minuman keras menghasilkan pendapatan Daerah PAD yang lebih besar bagi
kabupaten kota di Papua.pada hal minuman keras berpengaru tingginya
angkah HIV di Papua dan juga meningkatnya pembunuhan dan hancurnya kasus
moral manusia Papua.
Pembunuhan melalui HIV AIDS anigka
penyakit menular tersebut di Papua dari Tahun ke takun semakin meningkat
belum ada upaya yang konkrt dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi
penyakit yang mematikan tersebut, penyebab angkah HIV di papua karena
mengancam pemusnahan manusia Papua.
Pembunuhan melalui
Pengobatan gratis dan Keluarga Berenca (KB) sebenarnya KB tidak layak
untuk di terapkan di Papua karena Jumlah Manusia Papua lebih kesil
dibandingkan manusia di Pulau jawa, dampak memperlakukanya KB memberikan
kebebasan atau pelung untuk orang melakukan hubungan seks bebas karena
karena tidak mukin hamil, akhirnya angka HVI terhada Ibu-ibu rumah
tangga dan remaja sangat tinggi.
Pembunuhan melalui tima panas
dengan stikma separatis, Gerakan Pengacau Keamanan (GSB) Kerakan Sipil
Bersenjata (KSB), Kerombolan, Orang Tak Dikenal (OTK) dan lain –lain
Sitikma ini selalu dipakai oleh pemerintah dan TNI polri untuk melakukan
peraktek pemusnahan manusia papua, Setiap orang asli Papua bebrbicara
demi keadilan dan kebenaran serta berteriak atas tanah mereka dirampas
oleh pemerintah selalu menistikmakan separatis pada akhirnya mereka
harus dibunuh dibunuh dengan tima panas dengan alasan menghambat
pembangunan, selain itu selalu mengistikmakan separatis dan GPK dan
lain-lain
Ide Separatis dan Teroris Jadi Proyek TNI Polri
Tidak ada separatis dan teroris di Papua Barat, yang ada hanyalah
rakyat yang tuntu hak penentuan nasib sendiri yang secara legal
dilindungi oleh hukum internasional. Ide separatis dan teroris
diciptakan oleh negara untuk memojokan perjuangan legal orang Papua
Barat, juga diciptakan oleh TNI Polri yang memiliki nafsu perluasan
teritori TNI.Polri dan uang. Demi uang saja, negara tipu aparat negara
dan aparat negara tipu negara alias “baku tipu rame”.
Stigmanisasi “ Teroris” adalah langkah baru jurus lama Negara Republik
Indonesia untuk membungkam Perjuangan Papua Merdeka. Sebelumnya, sejak
proses aneksasi Papua oleh Indonesia, stigma “ hitam,keriting dan bodoh”
telah dipasang sejak lama dan memasung pikiran dan ruang gerak Orang
Papua sejak operasi Trikora 1961 hingga Reformasi 1988. Kini sejak 1988
hingga 2012, perjuangan Papua makin mengkistal dan mendapat tempat di
dunia international, cara lama memasang stigma kembali terjadi dari “
Bodoh” menjadi “ Teroris”.
Indonesia gencar dengan promosi UP4B
sebagai bentuk keseriusan pemerintah membangun orang Papua tapi dengan
memasang stigma “Teroris” telah terjadi pemutarbalikan fakta dan
pembohongan yang dinilai “Sesat Pikir”. Indonesia dinilai gagal dalam
membangun manusia Papua. Indonesia dinilai tidak mampu bahkan tidak
memiliki itikad baik sedikitpun untuk membangun manusia Papua. Selain
itu kini menerapkan Otsus Plus atau Pemerintahan Papua merupakan sebuh
sitem yang akan menghancurkan masa depan dan harapan hidup orang papua.
Ketidakmampuan negara dalam mengatasi gejolak politik Papua Merdeka
dengan memberikan stigma"Teroris" kepada Orang Papua dinilai merupakan
sebuah konspirasi licik bahwa Indonesia menunjukan dirinya semakin tidak
berdaya menghadapi Gerakan. Papua Merdeka.
Resim SBY Budiyono
Resim SBY Budiyono akan berahir dalam tahun ini, apakah dalam tahun
2014 setelah pemilihan persiden barua akan kah ada perubahan dan
keadilan di tanah papua ? yang menjadi pertanyaan adalah SBY latar
belakang dari partai democrat di angkap orang mengerti demokrasi dan
mengedepakan Hak Asasi Manusia namun dalam perakteknya resim SBY penuh
dengan pertumpahan darah dan air mata. SBY pembunuh berdara dingin dan
penuh dengan kejahan kemanusian di Tanah Papua, SBY menanamkan beni
kebenzian rakyat papua kepada pemrintahan Indonesia di tanah Papua.
Pesta demokrasi di Indonesia akan berlangsung dalam tahun 2014 pada
bulan april mendatang, baik itu pemilihan Legislatif maupun Eksekutif
maupun pilpres, apakah kita yakin bahwa ke depan persinden barus di
indonesi akan manjamin keselamatan manusia Papua dari kepunahan ?
Apkah kita Yakin bahwa manusia Papua akan di sejatrahkan oleh
pemerintahn baru yang akan mendatang ? sulit untuk kita pastikan bahwa
resim yang akan datang mampu menjamin kesejahtraan rakyat papua dan
keselamatan nasib masa depan orang Papua di kemudian hari.
Belum tentu hal perubahan akan terjadi kepeminpinan persiden yang akan
dating karena calon persiden dalam pilpres yang akan mendatang semuanya
latar belang Militer seperti Wiranto adalah baret Hijo orang pernah
melakukan pembantaian rakyat sipil di biak Papua, pernah melakukan
operasi di Aceh dan tmor Leste, Sedangkan calon persiden Prabowo Wiranto
salah Peminpim miler baret merah, kopasus yang pernah melakukan operasi
di Mapinduma dan Operasi Pada tahun 77 dan prabowo juga pernah
melakukan operasi di Timur leste. Sedangkan Yokowi gubernur DKI Jakarta
saat ini menjadi persiden kemukianan besar dia tidak tau kondisi papua
sehingga dia akan mengandalkan kekuatan militer di Papua Barat. Kemudian
Yokowi dicalonkan oleh partai PDIP partai yang dipimpin oleh Mega Wati
yan pernah Membunuh peminpin Besar bangsa Papua Theys H Eluay pada saat
itu Megawati Persiden Indonesia.
Dengan demikian jika orang
Papua harus mempertimgbangkan baik-baik untuk menghadapi pesta demokrasi
yang akan dating, jika Rakyat Papua Barat ikut dalam pemilihan persiden
yang akan dating makan secara tidak langsung kita sendiri memperpajang
sejarah penindasan dan pemusnahan Manusia Papua dari Bumi cendrwash.
Sebab tujun pemerintah Indonesia di papua bukan manusianya melainkan
kekayaan alamya, sesuai dengan pernyataan Ali Mutopo bahwa, setelah
Terikora mengatakan bahwa:
(Kami mencaplok wilayah Irian Barat
ke dalam Pangguan Ibu pertiwi bukan karena kami mencintai mas-mas Irin
barat Namun kami itegerasi Irian Barat Karena kami mencintatai Emas-Emas
Papua, jadi Jika orang Irian mau Mendirikan Negara berarti mereka
(orang Papua) mita pada Allah mereka supaya Tuhan Allah memberikan pulau
di Pasifik supaya mereka mendirikan Negara mereka disana, Negara Boneka
Butan belanda harus dibubarkan.)
Sesuai dengan kutipan Ali
Murtopo diatas maka kini hal tersebut telah terbukti bahwa selama 52
Tahun lebih NKRI menduduki di Tanah Papua pemerintah tidak membangun
orang Papua namun yang ada hanya pembunuhan dan penindasan perampasan
hak tanah adat, pemerkosaan marginalisasi penculikan darah terus
mengalir di negeri ini.
Apakah orang Papua akan ikut dalam
pesta demokrasi yang akan mendatang untuk memilih persiden dan wakil
persiden untuk lima tahun kedepan ? jika demikian maka jangan heran
bahwa tahun 2020 orang Papua akan tinggal nama pulau ini akan dikuasi
oleh orang asing yang dating dari luar. Jika kita tidak mau orang papua
punah dari tanah Papua mari kita lebih baik Golput Karen Golput adalah
Hak ada kami tidk ada Undang –undang yang melarang melarang orang
Golput.
Jika kita tetap mempertahankan penjajahan NKRI melalui pesta
demokrasi di Papua maka jangan kita menyesal dikumudian hari penindasan
akan terus menigkat dan orang papua lambat laun akan punah dari tanah
ini. Semoga hal ini menjadi perhatian kita bersama demi masa depan anak
cucu Bangsa Papua yang akan datang.(Nesta Gimbal,Curahan Hati Rakyat Papua Barat)
Home »
KUMPULAN ARTIKEL / OPINI
,
KUMPULAN BERITA NASIONAL & INTERNASIONAL
» KEADILAN DI TANAH KIAN MAHAL, PEMERINTAH INDONESIA IBARAT BUAH KENDONDONG TERLIHAT INDAH DARI KULIT NAMUN DALAM PENUH DENGAN DURI
KEADILAN DI TANAH KIAN MAHAL, PEMERINTAH INDONESIA IBARAT BUAH KENDONDONG TERLIHAT INDAH DARI KULIT NAMUN DALAM PENUH DENGAN DURI
Unknown | 04.34 | 0
komentar
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar